Sahabat-Sahabatku,taukah engkau bahwa ada sebuah kisah yang selalu mengingatkan aku kepada orang2 yang mencintai aku dengan tulus,,,kisah inilah yang menginspirasiku untuk terus berusaha membahagiakan mereka.walau dengan tetesan keringat dan kucuran darah ini aku akan berusaha untuk membahagiakannya....baca dengan dengan nama tuhanmu,resapi dan hayatilah kisah ini,,akan engkau temukan dan rasakan manfaatnya...
" Suatu ketika ,hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yag senang bermain-main dibawah pohon apel itu setiap hari.ia senang memanjatnya hingga kepucuk pohon,memakan buahnya,tidur-tiduran diketeduhan rindang daun-daunnya.
Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu,demikian pula pohon apel itu teramat sangat mencintai anak kecil itu.
waktu terus berlalu,anak laki-laki kecil itu kini mulai tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya,Suatu hari ia mendatangai pohon apel,Wajahnya tampak sedih," Ayo kesini bermain-main lagi denganku,"pinta pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,"Jawab anak lelaki itu.
" Aku ingin sekali memiliki mainan ,tapi aku tak punya uang untuk membelinya"
Pohon apel itu menyahut," Duh,maaf aku pun tak punya uang,tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya,kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.
Anak lelaki itu sangat senang,ia lalu memetik semua buah apel yang ada dipohon apel itu dan pergi dengan penuh suka cita.Namun,setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi.pohon apel itu kembali sedih .
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi.Pohon apel itu sangat senang melihatnya datang.
" Ayo bermain-main denganku lagi,"kata pohon apel.
" aku tak punya waktu,"Jawab anak lelaki itu." Aku harus bekerja untuk keluargaku.kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal.Maukah kau menolongku ???".
"Duh,maaf aku pun tak memiliki rumah,tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu."kata pohon apel
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.
Pohon apel itu pun juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang,tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih sekali.
Pada suatu musim panas,anak lelaki itu datang lagi,Pohon apel itu sangat bersuka cita menyambutnya.
"Ayo bermain-main lagi denganku."Kata pohon apel
" Aku sedih," Kata anak lelaki itu." Aku sudah tua dan ingin hidup tenang.Aku ingin pergi berlibur dan berlayar.Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk berlayar?"
" Duh,maafaku tak punya kapal,tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk mebuat kapal yang kau mau.
"Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah,kemudian,anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya.Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
" Maaf anakku," kata pohon apel itu.
" Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"
Tak apa.Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk menggigit buah apelmu." Jawab anak lelaki itu.
" Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." Kata pohon apel.
" Sekarang,aku sudah terlalu tua untuk itu."Jawab anak lelaki itu.
" Aku benar-benar sudah tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata pohon apel itu sambil meneteskan air mata.
" Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang ." kata anak lelaki ." Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat.Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"ooooh,Bagus sekali,Tahukah kau,akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat.Mari,marilah berbaring dipelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring dipelukan akar-akar pohon.Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya....
Sahabatku,sungguh, ini adalah kisah tentang kita semua.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.Ketika kita muda,kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar,kita meninggalkan mereka,dan hanya datang ketika memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun,orang tua kita akan selalu ada disana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia.
Sahabatku.engkau mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertidak sangat kasar pada pohon itu,tetapi beitulah cara kita memperlalukan orang tua kita..
intailah orang tua kita...Sampaikan pada orang tua kita sekarang ,betapa kita mencintainya dan berterimah kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikan kepada kita...
untukmu ayah ibuku...aku mencintai,menyayangi kalian
akan aku berikan apa yang pernah aku ucapkan kepadamu kelak
do'akan ananda agar tetap menjadi anakmu yang dapat membanggakanmu.
matur suwon sanget ayah ibu....