Masalah percintaan bisa dibilang memang tak akan lekang oleh waktu, jika dua hati sudah saling bertemu maka itu adalah anugrah terindah yang diberikan Tuhan untuk manusia, memberikan yang terbaik untuk orang yang dicinta memang sudah sifatnya, memberikan apa yang dia punya itu wajar menurut mereka dan itulah mereka, semua hal berubah menjadi keindahan, tidak ada pengorbanan, tidak ada hambatan karena itu semua selalu tampak indah oleh mereka yang memiliki cinta.
Sejarah mencatat kisah cinta manusia tersebut, Adam yang terpisah dengan Hawa semenjak diturunkan di Surga, Qais yang menjadi pujangga gila karena cinta yang teramat dalam pada layla, Veer yang rela terpenjara seumur hidup demi menjaga kehormatan harga diri Zahrah, Roro mendut yang akhirnya lebih memilih mati tertusuk keris demi menyusul pronocitro yang sudah mencuri hatinya, semua mereka menjadi budak cinta, pengikut dari keindahan, tidak ada yang memuaskan didunia ini selain kita menemukan keindahan.
Dan itu semua terulang kembali di Indonesia, melalui sebuah filem, mereka tergambarkan oleh sosok Galih dan Ratna, sebuah peran era 80-an yang mencoba menyakinkan penontonnya bahwa tulang rusuk tidak akan pernah tertukar, meskipun tujuan dari sebuah filem adalah menhibur tapi secara tidak langsung sebuah pesan kehidupan mudah diperoleh dari sebuah hiburan.
GITA CINTA DI SMA
Sebetulnya aku tidak tertarik melihat filem romance klasik indonesia, aku lebih suka menonton filem laga ataupun bergenre sejarah jika dikaitkan dengan filem klasik indonesia, tapi semua itu berubah, sosok ibuku secara tidak langsung ikut andil dalam perubahan itu, saat aku bilang aku mau pulang kampung, ibu memesan sebuah titipan filem yang membuatku resah, "tolong, ibu digolekno filem e ratna galeh yow nak muleh?", kata ibu tercinta.
Aku heran saat itu, aku yang hoby nonton filem kini tidak tau filem apa yang dimaksut ibuku itu. setelah mencari-cari akhirnya ketemu sinopsisnya, filem yang sebenarnya berjudul "Gita Cinta Di SMA" itu lebih dikenal dengan filem Galih dan Ratna, karena sosok mereka yang terolah dengan indah dalam filem tersebut, tanpa pikir panjang aku download filemnya terus aku jadikan VCD untuk oleh-oleh ibuku tercinta.
"Masa-masa paling indah adalah saat kita masih di sekolah", slogan itulah yang melatar belakangi filem Gita Cinta Di SMA ini, sosok Galih yang diceritan sebagai sosok sederhana, jarang berbicara dengan wanita karena takut jatuh cinta kepada mereka, sosok siswa terpintar disekolahnya, semua itu diperankan oleh Rano Karno, ditengah-tengah pelajaran, bu guru memperkenalkan siswa baru pindahan dari Jogjakarta, gadis cantik, lugu dan pintar itu bernama Ratna yang diperankan oleh Yessy Gusman, seiring waktu berjalan, Ratna didekati oleh hampir semua laki-laki dikelasnya, mulai dari yang membawa mobil sedan, sampai vespa, tapi ada satu laki-laki yang tidak pernah menggubrisnya, dia adalah Galih. karena sifatnya itu yang cuek terhadap wanita, akhirnya Ratna jatuh hati pada Galih, bertepuk sebelah tangan, cinta yang diharapkan tak kunjung didapat Ratna, sampai akhirnya saat pulang sekolah, Ratna lebih memilih jalan kaki sampai kerumah dari pada diboncen sama laki-laki yang mendekatinya, ditengah perjalanan inilah dia berpapasan dengan Galih yang memacuh sepeda tuanya, sampai akhirnya rantai sepedanya putus dan berhenti utnuk memperbaikinya, disaat itu Ratna datang menghampiri mencoba tanya jadwal pelajaran karena dia adalah siswa baru, Galih dengan rama meminjamkan buku catatannya, dengan melihat muka yang gelepotan akibat oli rantai sepeda, Ratna mencoba mengusap oli itu dengan sapu tangan miliknya, seakan-akan bunga mulai berguguran, ditenga terik siang itu awan melihat betapa jantung seorang Galih berdetup kencang melihat aksi gadis cantik dari Jogja itu.
dan seterusnya.
Jreng..Jreng..Jreng..silahkan ditonton sendiri, mengharuhkan akhir cinta mereka tapi tunggu dulu, filem ini ada terusannya, kisah menyedihkan mereka di filem ini ternyata diteruskan dengan ending yang indah di filem Puspa Indah Di Taman Hati sebagai filem lanjutan dari Galih dan Ratna.
PUSPA INDAH DI TAMAN HATI
Galih yang dengan kerja kerasnya, dia menekuni hobynya sebagai penyanyi, dia tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir di Universitas Kesenian saat itu, sebgai seorang penyanyi dia adalah laki-laki idaman wanita kampus, sosoknya yang kalem, rama, dan tidak sombong banyak memikat hati wanita, sampai datanglah seorang mahasiswi baru yang bernama marlina atau biasa disebut nina, sosok gadis cantik, manja dan berani. ditengah-tengah waktu senggang kuliahnya menonton pagelan musik yang dimainkan Galih, dia tertarik dan terpikat oleh paras Galih yang memang sudah menjadi Idola penyayinya dari dulu, karena sifatnya yang manja dan berani, Nina tidak menampakan rasa sukanya ke Galih, di mencoba menjaga image dirinya terhadap ketertarikan Galih ini, sampai suatu saat Galih dan Nina mulai sama-sama jatuh hati dan bagaimana nasib Ratna,,
hmmm saksikan sendiri saja ya,ehehe..endingnya bahagia kok, inilah yang aku suka dari sebuah filem romance, ending bahagia. kurang tertarik jika melihat filem romance dengan ending tidak bahagia, entah salah satu pasangan ada yang mati, atau mati bersama-samalah, itu semua membuatku risih tentang cinta. ending romance bahagia inilah yang aku suka..ahaha.
silahkan ditonton, filem Indonesia tidak kalah kok sama filem luar.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
sampaikan unek-unekmu....!!!