Photobucket

Selasa

Sepucuk Ketenangan di Gunung Arjuno

         Sepertinya mengisi ruang - ruang santai dan “nganggur” dengan menulis bisa menjadi cara menyalurkan energi positif kedalam diri.setelah kita bosan membaca akhirnya kita akan sampai pada kesimpulan terkahir “menulis” ,meskipun membaca tidak dapat dibandingkan dengan menulis.karena aku tahu,setiap kali aku membuka sebuah buku,aku akan bisa menguak sepetak langit dan jika aku membaca sebuah kalimat baru,aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas.

Kali ini aku mencoba menulis segilintir arti dari sebuah ketenangan,mencoba menulis kembali apa yang aku alami kedalam sebuah bentuk kata yang tersusun rapi .ya seperti halnya filem “dejavu” yang diperankan  danzel washington ,sebuah filem yang mencoba menyusun sebuah tragedi pengeboman dengan sepetak informasi yang rapi.mengkombinasikan fakta,history dan juga cinta .kenapa harus cinta?? Karena selalu ada ruang untuk cinta dalam hidup kita.,aseeeek.

Oke,kali ini tulisannya berlatar pendakianku di gunung arjuno daerah tretes ,malang dengan 6 sosok manusia yang mengiriku dan menjadi titik tolak keinginanku untuk bisa “naek solo di gunung”.



“Jum’at” hari yang bagus untuk memulia aktifitas.ditengah kebisingan kota dan hiruk pikuk sebuah perkotaan ,beberapa pemuda memecah kebisingan dengan rencana naik gunung.aktifitas yang menurut sebagian orang aktifitas yang lumayan menguras tenaga .niat dan tekat sudah menjadi satu kesatuan “bulat” untuk naik gunung arjuno didaerah tretes,pandaan malang.bertujuh memulai perjalanan jum’at jam 10 pagi dengan mengendari sepeda motor dari arah ITS,surabaya menuju basecame gunung arjuno via tretes.

Udara panas dan debu perjalanan seakan hilang ketika aku singgah sejenak menunaikan sholat jum’at di didaerah sejuk pandaan.air yang biasanya hanya dipandang seuatu benda cair yang mengalir dengan biasa kini terasa nikmat menyentuh pori - pori tubuh,mungkin inilah yang disebut nikmat air yang sebenarnya.air yang tidak hanya sebatas pelepas dahaga tetapi bisa menyejukkan tubuh dan rasa nyaman.

Pertanda yang kurang baik aku kira jika sebuah perjalanan naik gunungku harus dibayar dengan sebuah tragedi “ban bocor” sepeda.ya sebenarnya aku bukan tipe orang yang percaya klenik tapi disekelilingku selalu menunjukkan hal – hal yang bisa dikata “mistik” menurut sebagian orang.entahlah apa yang terjadi,mungkin Sang Pengatur Semesta ingin menunjukkan kepadaku bahwa Dia juga menciptakan sebuah kehidupan selain kita dan seolah –olah aku dipaksa untuk mempercaiyanya.oke aku terima mungkin aku menjadi orang terpilih yang ditunjukkanNYA.
Mau tidak mau kita harus “menuntun” sepeda yang bocor bannya ke arah tukang tambal ban.padahal kurang dari 10 menit kita sudah sampai dibasecame tetapi tragedi ini memaksa kita untuk turun kembali dan singgah sejenak ditukang tembel ban,ya mungkin sudah rejeki dari pak tukan tembel ban dengan mengharap kekesalah orang.sambil menunggu sepeda selesai diperbaiki sepertinya menu makan siang diwarung tersara lezat jika disantap sebelum naik gunung .akhirnya kita makan siang sebelum pendakian.

Jam menunjukan matahari ke arah tengah dengan bergeser sedikit ke barat akhirnya kita sampai di basecame.perijinan pendakian harus disegera diurus.
“permisi,mas kita mau naik bertujuh “ kataku
“oiya,silahkan mas ,tolong diperlihatkan tanda pengenal KTP/SIM “ kata petugas
“ini pak atas nama temanku muhammad Khiron “ kataku
“tujuannnya kemana nih mas???”kata petugas
“Arjuno pak,kita mau kepuncak arjuno “kataku
“wah sayang sekali mas,arjuno lagi ditutup,beberapa hari ini cuaca ekstrim.kalo welirang dibuka mas karena relatif aman,gimana???”
“waaah,,,sanyang sekali pak,yaudah lah pak kita ke welirang saja sudah jauh – jauh kesini soalnya” kataku
Ya seperti yang aku bilang tadi,selalu ada pertanda dari sebuah perjalanan ketika kita bisa mencermati hal – hal yang terjadi (namanya juga orang jawa,ya di othak-athik gahatok sajalah).
“hei rek,kumpul kabeh rene sediluk” kataku
“ono opo mas,berngkat kita”kata salah satu anggota
“ngene rek,dari pos perijinan,arjuno ditutup karena cuaca ekstrim ,jadi perijinanku Cuma sampai diwelirang”kataku
“lho mas,tok nduwur nginiku ono pos jagane ta seng merikso” kata nasrul
(dudud bangent nih bocah,siapa juga yang mau jaga diatas gunung.)
“ahaha..ya enggak,pos perijinan yang ada orangnya ya terkhir disini,dibasecame,selebihnya ya g ada orang,Cuma nanti ada shelther(sejenis bangunan rumah sempit/gubuk) buat berteduh”kataku
“lha terus yo’opo mas”kata khoiron dengan nada kesal dan muka mesumnya
“ya kita lihat nanti diatas,kita rencana ngecamp di cemoro kandang,klo disana cuaca bagus ya kita langsung naek kepuncak arjuno,tapi klo cuaca memang ekstrim ya kita naik kewelirang saja”kataku
Perdebatanpun selesai dengan khidmat tanpa sebuah baku hantam seperti “di rapat pleno terbuka anggota DPR RI”.jam menunjukkan 14.30 WIB ,sebuah aktivitas tolak balak pun kita lakukan “Berdo’a”.

Udara sejuk dengan iringan suasana hijau daun membuat perjalanan tampak sangat menyenangkan,langkah dengan jalur menanjak mulai terasa dengan keluarnya keringat disekujur tubuh,canda dan tawa mulai memecah kebisingan hutan yang tampak sepi dan cukup menyeramkan,kiacuan burung menandakan hutan masih asri untuk tumbuh kembangnya satwa cantik yang bisa terbang “burung”.

Berjalan...berjalan..berjalan...naik...naik...naik.

“ceklak “kata retakan kaki disebalah kiriku.
Akupun berhenti,aku kira ini cuma kaki yang “keceklik” menungguh beberapa menit akan baikan.
“Mas,ayo..mas “ kata khoiron
“yok lanjot” kataku

Akupun melanjutkan perjalanan naik dengan kaki yang semakin lama semakin terasa nyeri dan sangat sakit sekali,belum pernah aku merasakan seperti ini.apa ini yang disebut keseleo,keram ataupun encok??? Aku tidak tau karena selama ini aku belum pernah merasakannya.sampai ketika perjalanan naik sudah sekitar 20 menitan aku berhenti dan duduk.sambil mengolesi “balsem” dipaha kiriku aku kira akan sembuh.semakin dioles dan diraba paha kiriku semakin terasa sakit sekali.dengen kepeduliannya teman – teman seperjalanan mulai menemaniku duduk dan mencoba mengoles paha kiriku dengan balsem.

“juancuuuuuuuk ,sikelku “ kataku

Aku kira kata”jancuk” memang pas diucap saat itu.sebagai orang jawa timur kata itu memang sebuah kata yang mempunyai seribu arti jika kita mau mentelusuri.seperti halnya “Sujiwo Tejo” dalam negeri jancuknya yang selalu menguak arti dari kata jancuk,begitupula seharusnya orang jawa timur  bersikap dengan disertai kata “jancuk” ..ahaha

“Ron,awakmu munggao wae ron...sikelku wes gak iso dipaksa mungga iki ketok e,jogo arek – arek ron ,aku tak mudun wae ngenteni nang basecame “kataku
“yo’opo  mas,,,ayo lah,istirah kek,nkok lak yow mari mas,” kata khoiron mencoba menyemangati denga muka mesumnya ala “saijo” dalam filem jepang “700 days Battle Vs Police”.
“sumpah ron,,temenan iki,sikel ora koyok biasane,wes ta lah,munggao awakmu ,aku tak mudun tok base came wae.jogo o arek-arek tok nduwur ” kataku
“yaweslah mas,ati – ati mudune” kata khiron dengan muka sok sweetnya

Rasa sakit kaki di paha kiri memaksaku harus turun.bagiku dalam pendakian ke gunung “ safety is first” ,aku teringat teman naikku saat digunung slamet ,purwokerto,jawa tengah.namanya “farozy”  saat naik bersama dia selalu mengatakan “safety is first,man” puncak bukan tujuan dalam pendakian,gunung tidak akan lari sampai kapanpun,jika hari ini kita tidak sampai dipuncak ,the next kita akan sampai disana yang terpenting “safety is first” ,itu yang sering dikatakan temanku “almahum farozy”.terimah kasih kawan sudah memberikan pelajaran yang berharga,aku do’akan kau tenang di alam sana dan mendapat ridho dari Allah SWT atas apa yang kamu lakukan di dunia..AAAMIIIN.

Akhirnya aku turun sendirian dibasecame dengan “menggeret” kaki kiriku,terasa sekali sakitnya sampai rasanya aku mau pingsan.dan kembali lagi kekuatan pikiran lah yang akan mendorong jiwa kita akan bertahan.jangan sampai pingsan...jangan sampai pingsan...jangan sampai pingsan “pikirku”.ya karena aku berada digunung,jika aku pingsan,siapa yang akan menolong??? Tidak ada orang disana,semua teman – teman seperjalananku sudah naik  ke atas.sampai jam 15.45 WIB aku sampai dibasecame dengan selamat sentosa.aku langsung di pos perijinan dan meminta mas yang jaga untuk membantu mencarikan tukang urut didaerah sekitar.
“mas,tolong donk mas,kaki kiriku keseleo,,didaerah ini ada tukang urut gak mas???” kataku
“ada mas,di daerah air terjun kakek bodoh ada tukang urut disana,,ayok tak anter disana mas”kata mas perijinan’

Setelah diurut oleh pak sarmo(tukang urut) kakiku terasa seperti sediaka kala tanpa rasa nyeri ataupun sakit.entah siapa pak sarmo itu,dia seperti “Tabib Wong” dalam filem Tutur Tinular saat menyembuhkan Meisyin yang terkena ajian tapak wisa milik  istri tong bajil.meskipun pak sarmo “berkelomat – klamit” saat menurut paha,entah apa yang dibaca pak sarmo tapi yang jelas meskipun urutannya terasa sakit tetapi hasilnya luar biasa.
Akhirnya aku kembali ke basecame,saat itu aku kepikiran teman – teman yang diatas,bagaimana jika mereka tersesat disana??(aku pikir karena mereka belum pernah naik gunung selain khoiron dan hulfi) aku jadi takut akan mereka jika tersesat.bagaimanapun aku yang lebih tua dibanding mereka seharusnya aku bisa menuntun mereka “pikirku”.oke akhirnya aku putuskan untuk naik ke atas lagi.sebelum naik aku isi perutku yang sepertinya mulai merontah untuk makan malamnya.logistik tidak ada di tas carierku,semua logistik aku berikan ke teman – teman,yang ada hanya minuman bertenaga “pocari sweet”.aku membeli roti 4 bungkus untuk perjalanan naik,setelah sholat ashar.istrihat sejenak.tepat jam 17.30 WIB aku putuskan untuk naik lagi sampai kop – kopan(daerah Camp 1,jarak antara Basecame sampai Kop kopan kurang lebih 3 jam ).

Aku naik seorang diri (pertama kali aku naik gunung seorang diri),rasa takut mulai menguasi.saat itu hari mulai gelap baru awal naik sekitar 15 menitan perasaan takut sudah mulai menguasaiku.suara – suara aneh,derap langkan kaki orang lain seakan akan terasa dekat ditelinga,saat itu aku mulai bimbang” aku lanjut ke atas atau aku turun lagi ???”.kembali lagi implementasi dari sebuah keimanan dipertarukan disini.
Saat itu aku sering teringat adegan saat di filem filem horror ,aku ingat akan kuntilanak dan pocong.aku teeringat saat “Zakky dan Desta” pingsan saat melihat pocong didepannya dalam filem “Setannya Kok Masih Ada” tapi disisi lain aku teringat kisah heroik Bima (ayah Gatot Kaca)saat menerobos masuk hutan terlarang dan ternyata disana ada sebuah senjata “Rujak Polo” yang dapat membunuh destarastra(raja raksasa) dalam sebuah novel “ Pandawa dan Kurawa”..”oh tuhan saat ini dipikiranku hanya terdapat adegan Filem dan Novel,cobalah hadirkan adegan Setan lari terbirit – birit  takut saat Umar Bin Khotob melewatinya “pikirku saat itu..oke aku berhenti sejenak,mencoba untuk bersikap tenang.akhirnya aku putuskan untuk naik lagi ke atas tanpa menghiraukan apa yang ada disekeliling.entah itu ada pocong ataupun si kunti..masa bodoooh.
Naik dan terus naik seorang diri tanpa ada yang menemani.saat itu hari sudah mulai gelap aku keluarkan senter untuk penerang dan sayangnya rembulanpun tidak mau menampakkan sinarnya,hanya lampu senter kuning yang selalu setia menamani langkahku,diperjalanan aku menemukan warung,”dulu waktu aku naik belum ada warung dijalur ini,sekarang kok ada ya???” pikirku.aku teringat dengan filem indonesia yang dibintangi lukman sardi dalam filem “Pencarian Terakhir” saat itu ada adegan si lukman dan temannya singgah digubuk yang ada di gunung sarangan,setelah si lukman berdiri dan mencari air tiba – tiba gubuk dan temannya itu tiba – tiba raib entah kemana.aku tidak mau adegan itu menimpaku jadi aku tidak singgah diwarung itu padahal pemilik warung melambai dan menyapaku untuk singgah minum kopi disana,tanpa menghiraukan akupun terus melangkah naik seorang diri.

Naik dan terus naik sampai dipertengahan perjalan aku “kesandung “batu dan lutut dikakiku lecet.disini mulai panik dan berpikir yang tidak – tidak .jika ada yang menemani pasti bisa diajak “ngobrol” saat ini,tapi aku berjalan sendiri aku harus bisa sampai atas dan menemani teman- temanku disana.aku istirahat sebentar memakan roti yang ku beli diwarung.akhirnya aku mulai berfikir “bagaimana aku bisa mengaku iman kepada Allah? Kalo dengan hutan dan gunung saja aku takut,bukankah ketakutan itu harus ditujukan ke kesalahan kita terhadap Sang Maha Pembalas.kalupun ada setan,terus mau “ngapain setan”,kematian sesorang bukan di tentukan makhluk tapi Tuhan lah yang berwenang,kalupun aku mati disini itu memang sudah jadwalku mati,kita mau menghindar kemana kalau sudah waktunya” setelah berfikir sejenak tanpa disadari ternyata keimanan ini mulai meningkat meskipun tidak 100% tapi seenggak – enggaknya sudah 70 % lah,cukuplah buat ngusir poci dan si kunti,ahahaha.

Dan percaya tau tidak,ternyata aku putuskan naik dengan tanpa rasa takut sekecil apapun,subhanallah.aku terus naik,kalau sebelumnya aku naik dan naik tanpa berkata apa – apa tapi kali ini aku naik dengan nyaman sekali meskipun seorang diri.dari pada terdiam seribu bahasa aku mencoba memecah kesunyian dengan bernyanyi,mungkin hewan,setan dan demit tutup telinga saat mendengar nya  tapi apala daya ,aku harus bernyanyi untuk menghilangkan rasa sepi saat itu lagu iwan fals aku nyanyikan untuk menghilangkan kebosanan.ya lagu dengan judul “entah” kunyanyikan dengan penuh penghayatan yang dalam sekali,bukan karena enaknya lagu tapi karena merasa senasib dan sepenanggungan dengan lirik lagunya .

Entah mengapa aku tak berdaya
waktu kau bisikkan “jangan aku kau tinggalkan”.
tak tau dimana ada getar terasa
waktu kau katakan “kubutuh dekat denganmu”.
Seperti biasa aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi bibir tipismu yang menarik
Seperti biasa aku tak sangup berjanji
Hanya mampu katakan “aku cinta kau saat ini”
 Entah esok hari... entah lusa nanti.. entah
.
Kunyanyikan lagu ini sambil melakangkah naik dan naik,lagu yang pas dengan suasana hatiku saat itu “oh,,mengapa,,mengapa,,,kau tak beri aku kesempatan kedua untuk mencintaimu?kasih,aku bukanya sedang akting tapi ini serius..seandainya kau sadari itu “.ditengah kegalauan yang memuncak,akhirnya aku keluar dari jalur hutan dan kini jalur nampak banyak ilalang,sungguh sangat terang sekali cahanya bulan saat itu.tanpa dihalangi pohon sinarnya tampak tampak sangat indah dan bersinar terang .kilauan cahanya mampu mengalahkan lampu senterku.mungkin disana rembulan tersenyum melihat tingkahku yang “konyol” ini,atau mungkin rembulan tersenyum melihat imanku naik menjadi 70 %..ahaha.

Terpaan angin yang lembut mulai menusuk ,cuaca terang dilangit menandakan kedaiaman alam sana,rembulan yang biasanya murung kini mulai menyerbak sinar cahayanya yang lebih cantik dibanding shin min ah dalam filem series korea “My Girls friends Is aGomiho”.ilalang yang tumubh seakan menunjukkan keteraturannya dalam bergerak mengikuti arah angin.rasa capek hilang seakan melihat keindahan suasana malam gunung arjuno .indah dan sangat indah.

Setelah berjalan melewati rasa takut dan menemukan keindahan suasana malam tanpa terasa dihadapan ada banyak tenda,ini artinya aku sudah sampai di kop – kopan ,tanpa basi – basi aku cari tenda milik teman – teman ITS.seakan mereka tidak percaya akan kehadiranku saat itu yang naik gunung seorang diri ditengah malamnya sepi.bagiku ini memang pengalaman yang luar biasa bisa naik gunung seorang diri,menemukan rasa takut ,rasa nyaman bahkan menemukan keindahan kegalauan dalam cinta.ternyata gunung memang bukan sesuatu yang harus ditakuti tapi aku rasa gunung juga mempunyai perasaan  seperti kita.dia bisa merasakan aura dari sang pendaki yang akan menaikinya,salah besar jika kita berlaku sombong bisa menaklukan gunung,sampai kapanpun gunung tidak bisa kita taklukan dengan segala kemistiriusannya,kita mungkin hanya bisa berpijak melewati jalan menuju puncak tapi kita masih belum bisa merasakan esensi terciptanya gunung itu untuk kita bahkan untuk merasakan rasa nyaman ketika di gunung pun kita masih belum bisa.gunung hanya meminta ketenangan dalam bersikap ketika kita dirudung persoalan.yakinlah dalam pikiran yang tenang akan selalu ada jalan keluar dan dalam perjalan seolah aku memperoleh sebuah kesimpulan bahwa kekuatan terbesar manusia itu terletak dalam ketenangannya dalam berfikir,dalam situasi apapun itu sikap tenang memang menjadi solusi terbaik untuk membuka pikiran kita dalam mencari solusi.harus ada ketenangan dalam badai.

Karena sudah terlalu panjang jalan ceritanya,aku akhiri sampai disini kawan sebetulnya masih banyak perjalan yang menarik yang pantas diceritakan,tapi apalah daya,sesuatu yang berlebihan itu tidak baik kawan,,ceileh..ahahaha.
the next lah aku tulis 


2 comments:

Heron mengatakan...

sialn, penulisn namaku slah tu.... hm, hm, hm,,, ok. ak ku tunggu smpeaan dijajaran atas penulis terbaik sedunia mas. ku tunggu namamu d list yg sma dngnku.. hm,hm,hm,.... ak benr-benr semangt nuls lag ni. ayo salng mendoakan mas. dan bnr saja. dalm bukuny amstrong it. petuah dar zamn aksial, kuubh sedkt redaksiny. "takut sampai kapnpun tk bisa kau tklukn. berdamailh dengnnya. sadarilh bhwa ketakutn adlh bagian dari dirimu". hm, hm, hm.. assek...

kampongbulu mengatakan...

ahahahaha...kali ini ,"khoiron" menjadi lakon dalam tulisanku,,ahaha...kamu patut berbangga ron,,wkwkwkw

Posting Komentar

sampaikan unek-unekmu....!!!