Photobucket

Senin

Duniamu "Hanya Terus Mencari"

Akhirnya kali ini bisa bermesraan bersamamu my honey
Setidaknya puji syukur aku haturkan kepada Tuhan, beberapa bulan ini aku dikenalkan dengan berbagai macam keadaan dunia, masih sangat ingat aku sering berdo'a " Ya Rabbi, jika sekiranya Engkau menakdirkan aku untuk mengenalmu, berilah jalan itu, walau lama aku harus mengenalmu".
Ya setidaknya sedikit mulai sedikit Tuhan telah menunjukan hal itu, Tuhan telah menanamkan "rasa ingin tahu" yang begitu besar, aku cari yang namanya kebenaran, aku lepaskan semua hal-hal yang bisa membelengguku kepadamu, mulailah kutemukan berbagai macam kawan, baik dari golongan iblis sampai golongan malaikat, aku tak mau menafikan semua itu, jiwa ini harus mulai menemukan titik akulturasi yang bernama semangat mencari kebenaran. 

Keyakinanku ialah bahwa Tuhan adalah kebenaran (Al-Haq), malah dialah kebenaran mutlak. Seluruh pencarian manusia harus menuju kesana, atau pada hakikatnya menuju kepada-Nya. Namun karena kemutlakan-Nya, dia tidak akan terjangkau, dan manusia tidak akan sampai kesana. Rosulullah sendiri paling jauh hanya sampai ke Sidrat al-muntaha ("Pohon (kebenaran) yang penghasbisan"), tidak sampai ke Zat Allah SWT. itu sediri. Karena itu, mengerahui Tuhan adalah Mustahil, sebab dalam makna "mengetahui" itu terselip pengertian "mencapai" dan "menguasai" batas-batas objek yang diketahui. Justru disebut mutlak, sebab Tuhan, Sang Kebenaran, tidak terbatasi. Maka, sejajar dengan itu, mengetahui kebenaran Mutlak, yang tidak ada lagi kebenaran sesudahnya adalah juga mustahil. inilah salah satu pokok tauhid.

Karena itu, yang ada sebagai tantangan pada manusia ialah bahwa ia harus merentangkan garis lurus antara dirinya dan Tuhan. Ia harus berjalan mengikuti garis lurus yang berimpit dengan hati nurani dan diperkuat oleh petunjuk Tuhan melalui Wahyu itu, dalam semangat mujahadah ini, aku tak kenal henti. Menurut janji Allah SWT. Orang yang ber-mujahadah seperti itu akan diberi-Nya petunjuk kepada jalan (subul, jamak dari sabil) menuju kepada-Nya. Garis perjalanan mujahadah itu akan merupakan rentetan atau kontinuum "penemuan" demi "penemuan" yang terus bertambah dan menumpuk dalam dimensi yang dinamis, yang senantiasa tumbuh menjadi baik (ihsan)

Sekalipun yang terjadi itu merupakan rentetan pengalaman akan kebenaran nisbi belaka, karena ia berjalan dan bergerak dinamis mengarah atau menuju Tuhan (sebagai buah ketulusan, antara lain), ia tetap bermakna. Mungkin orang yang ber-mujahadah itu akan menjadi "tahu" Tuhan seperti pengertian kaum Gnosis, tapi ia akan mengalami "pertemuan"(liqa') dengan-Nya atau kedekatannya (qurba) kepada-Nya. Dan itulah kebahagian Sejati. di sela-sela dunia ini aku akan terus mencari. 

Dan itu semua akan terakumulasi dalam sebuah titik perjalanan hidup. Aku mulai menikmati apapun saja yang aku lakukan ini. Semoga engakau juga begitu kawanku, semoga selalu diberi jalan terbaek buat kalian

0 comments:

Posting Komentar

sampaikan unek-unekmu....!!!