Photobucket

Kamis

Kemana Anak-Anak Itu

 Kemana anak-anak kita itu.
Kemana anak-anak yang dilahirkan oleh semua bangsa ini
Dengan keringat, dengan luka, dengan darah dan kematian.
Anak-anak yang dilahirkan oleh sejarah dengan air mata 3,5 abad.

Kemana anak-anak itu
Kemana anak-anak itu

Siapa yang berani-berani menyembunyikan mereka, siapa yang menculik mereka.
Siapa yang berani mencuri dan membuang mereka.
Anak-anak yang bernama kemerdekaan
Yang bernama hak makluk hidup dan harkat kemanusiaan
Yang bernama cinta kasih sesama
Yang bernama adilnya kesejahteraan
Yang bernama keterbukaan dan kelapangan

Aku melihat anak-anak itu lari tunggang-langgang
Anak-anak itu diserbu rasa takut yang mencengkam
Aku melihat anak-anak itu bertiarap di semak-semak jaman
Anak-anak itu ngumpet digelapnya malama

Bahkan aku melihatnya mati tergeletak tak berdaya
Kematian bukanlah tragedi
Kecuali jika kita mencuri dari Tuhan hak untuk menentukannya.
Kematian tidak untuk ditangisi, tapi apa yang menyebabkan kematian itulah yang harus diteliti.

Nyawa badan, nyawa rohani, nyawa kesadaran, nyawa pikiran.
Nyawa hak untuk tentram, nyawa kewajiban untuk berbagi kesejahteraan, nyawa amanat untuk merawat  keadilan.

Nyawa… Nyawa.. Nyawa

Nyawa itu dihembuskan oleh Tuhan.
Dielus-elus dan disayang-sayang
Bahkan nyawa setiap ekor coro, bahkan nyawa cacing yang mengeliat-geliat dijaga oleh Tuhan dalam tata kosmos keseimbangannya.

Tuhan sangat bersungguh-sungguh dalam mengurusi tetes embun yang Ia tampung disehelai daun.
Tuhan menyanyangi sepenuh hati, setiap titik debu yang menempati dipersemaiannya disetiap ruang.
Tapi kita iseng terutama manusia, kita tidak serius terhadap nilai-nilai, bahkan terhadap Tuhanpun kita setengah hati.

MasyaAllah … apa sih yang nancap di ubun-ubun kesadaran kita ini, di akal kepala kita ini, di dada kita ini
Sehingga sedemikian rajin kita tanam kekerasan bukannya kelembutan dan kasih sayang

0 comments:

Posting Komentar

sampaikan unek-unekmu....!!!